Kemarin pagi...waktu aku akan bangun dari tidur, dalam kondisi setengah sadar, terdengar sebuah cerita dari sebuah radio swasta yang dari semalam "ngoceh" sendiri, hehehe kebiasaan kayaknya. Meskipun samar-samar namun aku masih dapat menangkap inti dari ceritanya.
Inti ceritanya seperti ini: " Ada seekor ikan kecil, di suatu perairan yg luas, sedang mendengarkan percakapan antara seorang pemancing dengan anaknya. Pemancing itu berkata pada anaknya, "nak tahukah kamu bahwa air itu sangat penting artinya bagi kehidupan", lalu anak itui menjawab betulkah itu ayah?". "Betul, karena tanpa air adalah sumber kehidupan", timpal si pemancing. Di sisi yang lain si ikan yang secara tidak sengaja mendengarkan percakapan itu menjadi penasaran, dalam hatinya ia pun bertanya, "betulkah air dapat memberikan kehidupan lalu dimanakah dapat ku temukan air?", gumam si ikan. Lalu ia pun bergegas bertanya kepada orang tua dan teman-temannya di manakah dia bisa menemukan air, namun tidak satu pun yang memberikan jawaban memuaskan. Akhirnya ikan tersebut bertanya pada ikan yang sudah tua. "Bisakah anda memberi tahu di manakah bisa kutemukan air yang bisa memberi kehidupan?", tanya si ikan. Dan ikan tua itu dengan bijaksana berkata "Nak lihatlah sekelilingmu...itulah air, air yang memberi kita kehidupan itu, lihatlah nak tanpa air di sekeliling kita ini, kita tak akan hidup...". Si ikan itu pun hanya bisa mengangguk saja.
Cerita itu sebenarnya ingin memberi gambaran kepada kita, bahwa terkadang kita seringkali kurang bersyukur dengan keadaan yang terjadi, sering mencari-cari kebahagiaan sampai ke mana-mana padahal segala sesuatunya tanpa disadari segala hal yang bisa memberi kebahagiaan ada di sekitar kita. :)
Monday, 19 April 2010
Saturday, 10 April 2010
Friday, 9 April 2010
Persiapan acara lamaran...
Ehm...tak terasa waktu berlalu begitu cepat...2 hari lagi acara dalam rangkaian "menuju hidup baru". Yup...2 hari lagi aku akan melamar calon istriku, calon pendamping hidupku, calon ibu bagi anak-anakku. Cukup ribet dan cukup melelahkan, tapi tidak terpungkiri ada rasa bahagia yang memeluk semua rasa lelah karena mempersiapkan acara lamaran ini. Aku berdoa dan berharap semoga acara hari Minggu besok bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Akan tetapi bagi ku acara lamaran ini bukan hanya sebuah acara simbolik untuk menyatakan secara "de facto" bahwa dia adalah calon istriku,meski memang demikian adanya salah satu tujuan dari acara lamaran tersebut, juga bagiku acara ini adalah awal bagiku dan calon istriku untuk belajar menjadi satu bukan lagi dua, mulai belajar untuk saling menerima kekurangan yang ada pada diri kami masing-masing, mengalahkan egoisme diri, demi terciptanya harmonisasi perkawinan itu sendiri. Setidaknya itu yang menjadi prinsip hidupku pacar boleh lebih dari satu tapi istri satu untuk seumur hidup...hehehe, mudah-mudahan acara besok pada hari minggu dapat berjalan dengan lancar. Amin
Akan tetapi bagi ku acara lamaran ini bukan hanya sebuah acara simbolik untuk menyatakan secara "de facto" bahwa dia adalah calon istriku,meski memang demikian adanya salah satu tujuan dari acara lamaran tersebut, juga bagiku acara ini adalah awal bagiku dan calon istriku untuk belajar menjadi satu bukan lagi dua, mulai belajar untuk saling menerima kekurangan yang ada pada diri kami masing-masing, mengalahkan egoisme diri, demi terciptanya harmonisasi perkawinan itu sendiri. Setidaknya itu yang menjadi prinsip hidupku pacar boleh lebih dari satu tapi istri satu untuk seumur hidup...hehehe, mudah-mudahan acara besok pada hari minggu dapat berjalan dengan lancar. Amin
Labels:
Catatan om_sip
Friday, 8 January 2010
Maafkan...
Maafkan aku...
jika aku tak bisa meneruskan tarianku
jika selendang merah kuning itu telah lusuh oleh waktu
jika geliat tangan dan kaki tidak lagi sesuai dengan irama lagunya...
dan jika malam telah mengusaikan lagu hatiku...
Dendangkan sekali lagi...
agar aku bisa menghentakkan kakiku yang lunglai
masihkah bisa aku menghafal gerakan gambyong
atau jentikan sirih dan ayam jago...
doakan agar aku tidak lupa...
saat itu kau akan mengerti...
jiwaku bukan lagi milikku
dan diriku ini tinggallah kehampaan
lunglai tak berdaya dalam alunan melodi lagu...
tak ada lagi senandung hati
yang terngiang dalam setiap nafas
setiap langkah, setiap gerak...
hanya dengungan ketakutan yang t'lah
tenggelamkanku dalam riak-riak kekalutan...
Maafkan...maafkan aku
biarkan kujadikan bayangmu
sebagai inspirator gerak tariku
karena engkau adalah bagian
dari setiap gerak hidupku...
Hasil dari sebuah kolaborasi
jika aku tak bisa meneruskan tarianku
jika selendang merah kuning itu telah lusuh oleh waktu
jika geliat tangan dan kaki tidak lagi sesuai dengan irama lagunya...
dan jika malam telah mengusaikan lagu hatiku...
Dendangkan sekali lagi...
agar aku bisa menghentakkan kakiku yang lunglai
masihkah bisa aku menghafal gerakan gambyong
atau jentikan sirih dan ayam jago...
doakan agar aku tidak lupa...
saat itu kau akan mengerti...
jiwaku bukan lagi milikku
dan diriku ini tinggallah kehampaan
lunglai tak berdaya dalam alunan melodi lagu...
tak ada lagi senandung hati
yang terngiang dalam setiap nafas
setiap langkah, setiap gerak...
hanya dengungan ketakutan yang t'lah
tenggelamkanku dalam riak-riak kekalutan...
Maafkan...maafkan aku
biarkan kujadikan bayangmu
sebagai inspirator gerak tariku
karena engkau adalah bagian
dari setiap gerak hidupku...
Hasil dari sebuah kolaborasi
Labels:
Puisi
Bunda
Bunda...
kasihmu mengalir dalam
riak-riak batinku
mengisi gelas hasrat hidupku
menjadi tumpuan bagi jiwaku yang goyah
Bunda...
api cintamu mencairkan kristal hatiku
memberi kehangatan dalam sepiku
menjadi pelindung dalam rapuhku
dan kau tuntun aku mengarungi laut hidupku....
Bunda...
tiada lagi yang aku cari
karna engkau adalah
harta cinta yang tiada pernah
dimakan oleh waktu...
om_sip
kasihmu mengalir dalam
riak-riak batinku
mengisi gelas hasrat hidupku
menjadi tumpuan bagi jiwaku yang goyah
Bunda...
api cintamu mencairkan kristal hatiku
memberi kehangatan dalam sepiku
menjadi pelindung dalam rapuhku
dan kau tuntun aku mengarungi laut hidupku....
Bunda...
tiada lagi yang aku cari
karna engkau adalah
harta cinta yang tiada pernah
dimakan oleh waktu...
om_sip
Labels:
Puisi
Sunday, 1 November 2009
Survey di bayar dolar mau???
AW Survey merupakan salah satu situs yang mana akan memberikan uang kepada kita jika bersedia untuk mengisi survey yang diberikan kepada kita...lumayan per survey kita bisa rata-rata mendapat kan 4 dollar...tertarik? kunjungi saja www.awsurveys.com
selamat mencoba!!!!
selamat mencoba!!!!
Sunday, 16 August 2009
Indonesia Pulang Tanpa Gelar di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2009
16 Agustus 2009
Satu-satunya wakil Indoesia di Final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2009, Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal setelah dikalahkan ganda campuran Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl dua set langsung 13-21/17-21.
Penampilan ganda campuran Denmark ini begitu diluar dugaan. Pada babak I pasangan Denmark mampu unggul lebih dari 10 angka,yang sebagian besar hasil dari kesalahan-kesalahan ganda Indoseia, meski pada saat game point pasangan Indonesia memberikan sedikit perlawanan...tetapi dengan jarak angka yang sangat jauh membuat perlawanan ganda Indonesia terhenti pada kedudukan 13-21.
Memasuki babak kedua kondisinya juga tidak banyak berubah...Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak mampu keluar dari tekanan dan sering membuat kesalahan-kesalahan sendiri dan akhirnya harus menyerah 17-21. Penampilan Nova Widianto/Lilyana Natsir pada pertandingan ini seakan-akan menjadi antiklimak keduanya setelah sehari sebelum nya bertanding habis-habisan melawan ganda campuran Denmark lainnya Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Penampilan ganda campuran Denmark ini begitu diluar dugaan. Pada babak I pasangan Denmark mampu unggul lebih dari 10 angka,yang sebagian besar hasil dari kesalahan-kesalahan ganda Indoseia, meski pada saat game point pasangan Indonesia memberikan sedikit perlawanan...tetapi dengan jarak angka yang sangat jauh membuat perlawanan ganda Indonesia terhenti pada kedudukan 13-21.
Memasuki babak kedua kondisinya juga tidak banyak berubah...Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak mampu keluar dari tekanan dan sering membuat kesalahan-kesalahan sendiri dan akhirnya harus menyerah 17-21. Penampilan Nova Widianto/Lilyana Natsir pada pertandingan ini seakan-akan menjadi antiklimak keduanya setelah sehari sebelum nya bertanding habis-habisan melawan ganda campuran Denmark lainnya Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Labels:
Berita
Subscribe to:
Posts (Atom)