Thursday, 19 February 2015

Kisah Mahabarata dan Relevansinya Sekarang


      Kisah mahabarata adalah salah satu kisah tentang kehidupan dan kebenaran yang telah lama dikenal dari generasi ke generasi. Kisah Mahabarata merupakan gambaran tentang pertarungan antara kebenaran yang diwakili oleh para pandawa dan ketidakbenaran yang diwakili oleh para kurawa. Tidak hanya menunjukkan nilai-nilai kebenaran tetapi juga mengajarkan tentang nilai-nilai kemanusiaan dalam hal ini salah satu contohnya adalah bagaimana seharusnya kaum lelaki memperlakukan wanita, karena pada dasarnya wanita tersebut adalah seseorang yang seharusnya mendapatkan penghargaan, derajat yang sama dengan kaum lelaki dan bahkan perlu untuk dihormati. 
            Ajaran-ajaran kebenaran yang diberikan oleh Basudewa Khrisna dalam kisah Mahabarata adalah salah satu bagian terpenting dalam perjalanan kisah Mahabarata iu sendiri. Ajaran-ajaran kebenaran Khrisna telah membukakan mata bagi beberapa tokoh seperti Bisma, Guru Dhrona, dan Karna untuk menyadari bahwa apa yang selama ini mereka anggap benar ternyata adalah suatu kesalahan.
                Simbol-simbol dalam kisah Mahabarata bagi saya pribadi masih sangatlah relevan dalam kehidupan saat ini meskipun kisah itu sendiri sudah ditulis ribuan tahun yang lalu. Pola-pola kehidupan manusia pada saat ini masih ada yang hampir sama dengan cerita di Mahabarata meskipun sudah banyak perbaikan yang telah diupayakan oleh manusia. Salah satu hal yang masih bisa kita lihat, kita dengar saat ini adalah bagaimana kaum perempuan sering mendapatkan ketidakadilan ditengah gencar-gencarnya perjuangan dalam mewujudkan kesetaraan gender. Hal tersebut juga telah digambarkan ribuan tahun yang lalu dalam kitab Mahabarata. 
                   Kalau kita mengikuti tayangan Mahabarata di salah satu TV Nasional, ada salah satu adegan yang menarik, yaitu pada saat Khrisna berbicara dengan Sengkuni. Saat itu dalam salah satu dialognya Khrisna mengatakan bahwa saat ini ada orang yang menggunakan cara-cara kebenaran untuk melakukan suatu ketidakbenaran. Bagi saya hal itu sangat relevan dengan kondisi saat ini seperti yang akhir-akhir ini sering kita baca, dengar dan melihat dari berbagai media yang ada. Saat ini banyak orang menggunakan cara-cara benar untuk melakukan suatu perbuatan yang tidak benar. Banyak orang yang mengatasnamakan peraturan, hukum, dan kekuasaan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar.
                         Perang antara kebenaran dan ketidak-benaran akan terus berlangsung dari masa ke masa, akan muncul sengkuni dan kurawa modern, tetapi jangan pula lupa bahwa akan ada pandawa-pandawa baru yang akan terus berjuang untuk mengakkan kebenaran, dan terutama ada "Dia" Yang Maha Tahu yang akan selalu ada dan mendampingi pejuang-pejuang Kebenaran.