Ahkirnya setelah sekian lama berkutat dengan masalah "takut ribet" dan di dorong dengan rasa bosan ditambah dengan motivasi mencoba sesuatu yang baru akhirnya pada tanggal 28 Oktober 2015...bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, saya memutuskan untuk meninggalkan Windows dan beralih ke Linux. Destro linux yang saya pakai saat ini Linux Mint, sebenarnya saya asal comot aja karena kebetulan waktu browsing yang ada di tampilan pertama Google linux mint dan mudah-mudahan saja cocok hehehehe...
Linux Mint sendiri ada beberapa pilihan yaitu Cinnamon, Mate, KDE, dan Xfce, untuk perbedaannya antar versi silahkan dilihat di website resmi linux mint. Setelah melihat dan mempertimbangkan spesifikasi laptop, saya akhirnya memilih yang versi Mate.
Proses migrasi ini pada awalnya membuat saya sedikit bimbang dan menimbang-nimbang sebaik-baiknya tentang kurang lebihnya bila pindah ke linux, terutama karena kemudahan-kemudahan yang bisa dinikmati saat menggunakan windows, sedangkan linux saya harus belajar dari nol lagi, karena adanya perbedaan baik dari segi fasilitas ataupun program-program yang berjalan di linux. Tetapi setelah membaca dan browsing sana-sini, dan ternyata linux sudah mengalami perkembangan yang pesat dan dapat bekerja selayaknya windows, akhirnya saya putuskan untuk memakai linux.
Banyak aplikasi-aplikasi linux yang sudah dapat bekerja dan kompatibel dengan file-file extention windows seperti doc, xls, jpg, pdf. Jadi saya tidak kuatir dengan dokumen-dokumen saya yang berekstensi windows. Linux mint yang saya gunakan ini sudah menyertakan Libre office sebagai pengganti Ms. Office, dan untuk pengolah gambar sudah disertakan Gimp Image Editor, dan masih banyak sekali aplikasi-aplikasi linux yang dapat diinstal sesuai dengan kebuutuhan kita. Selain itu tampilan antar muka linux mint menurut saya enak dipandang dengan kualitas dekstop yang bagus. Dan penulisan artikel ini pun sudah menggunakan Mozilla Firefox yang terpaket dalam linux Mint. Jadi tidak perlu kuatir bagi anda yang mempunyai keinginan untuk mencoba sistem operasi Linux!! Selamat Bergabung dalam dunia Open Source...
Linux Mint sendiri ada beberapa pilihan yaitu Cinnamon, Mate, KDE, dan Xfce, untuk perbedaannya antar versi silahkan dilihat di website resmi linux mint. Setelah melihat dan mempertimbangkan spesifikasi laptop, saya akhirnya memilih yang versi Mate.
Proses migrasi ini pada awalnya membuat saya sedikit bimbang dan menimbang-nimbang sebaik-baiknya tentang kurang lebihnya bila pindah ke linux, terutama karena kemudahan-kemudahan yang bisa dinikmati saat menggunakan windows, sedangkan linux saya harus belajar dari nol lagi, karena adanya perbedaan baik dari segi fasilitas ataupun program-program yang berjalan di linux. Tetapi setelah membaca dan browsing sana-sini, dan ternyata linux sudah mengalami perkembangan yang pesat dan dapat bekerja selayaknya windows, akhirnya saya putuskan untuk memakai linux.
Banyak aplikasi-aplikasi linux yang sudah dapat bekerja dan kompatibel dengan file-file extention windows seperti doc, xls, jpg, pdf. Jadi saya tidak kuatir dengan dokumen-dokumen saya yang berekstensi windows. Linux mint yang saya gunakan ini sudah menyertakan Libre office sebagai pengganti Ms. Office, dan untuk pengolah gambar sudah disertakan Gimp Image Editor, dan masih banyak sekali aplikasi-aplikasi linux yang dapat diinstal sesuai dengan kebuutuhan kita. Selain itu tampilan antar muka linux mint menurut saya enak dipandang dengan kualitas dekstop yang bagus. Dan penulisan artikel ini pun sudah menggunakan Mozilla Firefox yang terpaket dalam linux Mint. Jadi tidak perlu kuatir bagi anda yang mempunyai keinginan untuk mencoba sistem operasi Linux!! Selamat Bergabung dalam dunia Open Source...
